Selasa, 13 Maret 2012

Penelitian: Bayi Caesar Lebih Gampang Sakit

Jumlah persalinan melalui bedah caesar semakin meningkat. Padahal, melahirkan secara normal lewat vagina lebih sehat bagi perkembangan balita. Tak hanya lebih mahal, persalinan dengan metode ceasar juga membuat bayi rentan sakit.

Penelitian menemukan bahwa bayi yang dilahirkan lewat operasi caesar lebih berisiko mengidap berbagai jenis penyakit seperti alergi, obesitas, asma, diabetes melitus serta kolik atau sakit perut yang membuat bayi menjadi rewel.

Pada usia 7 tahun, risiko bayi yang dilahirkan dengan operasi caesar untuk mengidap asma adalah sebesar 4,2%. Sedangkan pada bayi yang dilahirkan lewat persalinan biasa sebesar 3,3% Tak hanya itu, bayi yang dilahirkan lewat operasi caesar lebih berisiko mengembangkan penyakit diabetes melitus sebesar 20%.


Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Universitas Turku di Finlandia menemukan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan bayi ceasar lebih rentan sakit adalah karena bayi tidak mendapat cukup bakteri baik dari sang ibu. Bakteri baik ini sangat penting bagi pengembangan sistem imun bayi. Dengan terpapar bakteri baik sejak dini, maka tubuh bayi akan meresponsnya dengan membentuk sistem imun yang lebih kuat.

"Kontraksi yang terjadi ketika melahirkan lewat vagina membuat sel-sel tubuh bayi lebih permeabel dan mudah menyerap bakteri-bakteri baik dari tubuh ibunya. Ini adalah mekanisme alam yang nampaknya merupakan proses untuk mempersiapkan bayi menghadapi lingkungan bebas yang lebih berbahaya," kata Erika Isolauri, MD, D.Med. Sci, dokter anak dari Universitas Turku di Finlandia.

Menurut dr Erika, jumlah persalinan lewat operasi caesar makin meningkat di seluruh dunia selama beberapa puluh tahun terakhir. Jika pada tahun 1955 tercatat hanya sekitar 3% bayi yang dilahirkan lewat metode caesar, maka saat ini angkanya meningkat drastis hingga 50% di seluruh dunia. Di Finlandia tercatat 40% kelahiran dilakukan lewat metode caesar. Di Brazil angkanya lebih fantastis, yaitu 80% dan di Mexico 60%.

Menurut dr Erika, bakteri-bakteri baik yang baik bagi ibu hamil dan bayi adalah jenis bifidiobakteroum dan beberapa jenis laktobasilus. Pada bayi dengan kelahiran caesar, bakteri-bakteri ini ditemukan lebih sedikit jumlahnya dibandingkan bayi yang dilahirkan lewat vagina. Akibatnya, sistem imun bayi kurang berkembang baik dan lebih gampang sakit.

"Bayi perlu dipaparkan dengan berbagai kontaminan lingkungan sejak dini untuk melatih sistem imunnya. Penelitian juga menemukan bahwa bayi yang sejak kecil memelihara anjing lebih tahan terhadap alergi anjing. Setidaknya dibutuhkan 2 ekor anjing agar bayi bisa tidak alergi anjing," kata dr Erika.

Sumber: health.detik.com
Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar